Kamis, 05 Desember 2013

Lisan Pembuka Rahasia Hati


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Imam Abu al-‘Izz al-Hanafi rahimahullah berkata, 

“Tidaklah seorang hamba merahasiakan sesuatu dalam hatinya, melainkan Allah Subhaanahu wata’ala akan menampakannya melalui ucapan lisannya.”
(Syarh ath-Thahawiyah)


Saksi Atas Perbuatan Kita di Dunia

Al-Hasan pernah berkata, 

“Tidaklah datang suatu hari dari hari-hari di dunia ini melainkan ia berkata, “Wahai manusia! Sesungguhnya aku adalah hari yang baru, dan sesungguhnya aku akan menjadi saksi (di hadapan Allah) atas apa-apa yang kalian lakukan padaku. Apabila matahari telah terbenam, maka aku akan pergi meninggalkan kalian dan takkan pernah kembali lagi hingga hari kiamat.”

Jadilah Seperti Anak Kecil!

as-Sirri as-Saqthi pernah berkata, 

“Jadilah Anda (di hadapan Allah) seperti seorang anak kecil di hadapan orang tuanya yang apabila ia menginginkan sesuatu dari mereka akan tetapi mereka tidak mengabulkan keinginannya maka ia akan merengek dan menangis di hadapan keduanya."

Demikian pulalah sebaiknya keadaan Anda di hadapan Allah, apabila Anda telah memohon sesuatu kepada-Nya dan Allah belum juga mengabulkan permohonan Anda, maka bersimpuhlah dan menangislah dihadapan-Nya!

Jangan Pernah Berhenti Berdoa!

Sufyan bin ‘Uyainah pernah berkata, 

“Janganlah kalian meninggalkan doa! Dan jangan sampai perbuatan dosa yang kalian lakukan, menghalangi kalian untuk berdoa kepada Allah, karena sesungguhnya Allah telah mengabulkan permohonan Iblis, padahal ia adalah makhluk yang paling buruk.

Allah Subhaanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Hijr ayat 36 dan 37 yang artinya, 

“Iblis berkata, 

Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. 

Allah berfirman, 

“(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.”

Diterimakah Amalan Kita?

Sulaiman bin al-Mughirah bercerita bahwa Yunus bin ‘Ubaid pernah berkata,

“Aku belum pernah melihat orang yang paling lama bersedih daripada al-Hasan. Ia pernah berkata, “Kita tertawa, sementara bisa jadi Allah yang telah melihat amal-amal yang telah kita perbuat berfirman, “Aku tidak mau menerima amal-amal kalian sedikitpun.”
(Hilyatul Auliya, karya Abu Nu’aim al-Ashbahani)

Kekuatan Iman

Syumaith pernah berkata, 

“Sesungguhnya Allah meletakkan kekuatan orang beriman di dalam hatinya, bukan pada anggota tubuhnya. Tidakkah Anda memperhatikan orang tua yang sudah lemah fisiknya tapi masih mampu berpuasa di siang yang sangat panas dan bangun di malam hari untuk melakukan shalat malam? Padahal banyak orang-orang yang masih muda lagi kuat fisiknya tidak sanggup untuk melaksanakannya.”
(Dari kitab Hilyatul Auliya, karya Abu Nu’aim al-Ashbahani)

Ketajaman Firasat

al-Kirmani pernah berkata, 

“Barangsiapa menjaga pandangannya dari hal-hal yang haram, menanah diri dari syahwat, mengisi batinnya dengan muraqabah (merasa diawasi oleh Allah), menghiasi amalan lahirnya dengan mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak memasukkan ke dalam perutnya kecuali yang halal, maka firasatnya tidak akan meleset."
(Hilyatul Auliya, karya Abu Nuaim al-Ashbahani)

Ya Allah, 

sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu

dari ilmu yang tidak bermanfaat,

hati yang tidak khusyu’,

jiwa yang tidak pernah puas,

dan dari doa yang tidak terkabulkan..Aamiin

wallahu a'lam bishowab
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar