Dari Sahl bin Sa'd ra dari Nabi saw bersabda:
"Sesungguhnya didalam surga tersebut ada sebuah pintu bernama: Al-Rayyan yang dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, dan tidak dimasuki oleh seorangpun selain mereka, dan apabila mereka semua telah memasukinya maka pintu itupun ditutup sehingga tidak ada seorangpun memasukinya".
(HR. Bukhari: 1896 dan Muslim: 1152)
Dari Abdillah bin Amr ra, Rasulullah saw bersabda:
"Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafa'at bagi pelakunya pada hari kiamat."
Puasa berkata:
"WahaiTuhanku aku telah menghalanginya dari menikmati makanan dan syahwatnya maka berikanlah syafa'at baginya."
Dan Al-Qur'an berkata:
"aku telah menghalanginya tidur malam maka berikanlah syafa'atku baginya".
Maka Rasulullah saw bersabda:
"Maka merekapun memberikan syafa'at. "
(HR. Ahmmad: 2/174 dan Al-mnzdiri berkata di dalam kitabnya: Al-Targib Wat Tarhib 2/10:Diriwayatkan oleh Al-Thabrani di dalam Al-Kabir dan para perawinya dijadikan pegangan dalam berhjjah pada hadits yang shahih dan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunia di dalam kitab Al-Ju' dengan sanad yang hasan)
Nabi Muhammad SAW sangat antusias berpuasa sunnah pada hari Senin dan Kamis dan baginda Rasulullah kerap melakukannya. Kini umat Islam banyak melakukan amalan puasa sunnah Senin dan Kamis . Inilah beberapa keutamaan dan keberkahan berpuasa pada hari Senin dan Kamis:
1. Pintu-pintu surga di buka pada dua hari tersebut,
yaitu Senin dan Kamis. Pada saat inilah orang-orang Mukmin diampuni, kecuali dua orang Mukmin yang sedang bermusuhan.
Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Pintu-pintu Surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.”
(HR. Muslim)
Keutamaan dan keberkahan berikutnya, bahwa amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh pada kedua hari ini. Sebagaimana yang terdapat dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Beliau bersabda:
“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…”
(HR. Muslim)
Karena itu, selayaknya bagi seorang Muslim untuk menjauhkan diri dari memusuhi saudaranya sesama Muslim, atau memutuskan hubungan dengannya, ataupun tidak memperdulikannya dan sifat-sifat tercela lainnya, sehingga kebaikan yang besar dari Allah Ta’ala ini tidak luput darinya.
2. Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis
Keutamaan hari Senin dan Kamis yang lainnya, bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias berpuasa pada kedua hari ini.
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia mengatakan,
“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin danKamis”.
(HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menyampaikan alasan puasanya pada kedua hari ini dengan sabdanya,
“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.”
(HR. At Tirmidzi dan lainnya)
Dalam shahih Muslim dari hadits Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab,
“Hari tersebut merupakan hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya Al-Qur’an kepadaku pada hari tersebut.”
(HR.Muslim)
Ash-Shan’ani rahimahullah berkata,
“Tidak ada kontradiksi antara dua alasan tersebut.” (Subulus Salam)Berdasarkan hadits-hadits di atas maka di sunnahkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa pada dua hari ini, sebagai puasa tathawwu’ (sunnah).
3. kebanyakan perjalanan (safar) Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam terjadi pada hari Kamis.
Beliau menyukai keluar untuk bepergian pada hari Kamis. Sebagaimana tercantum dalam Shahih Bukhari bahwa Ka’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu mengatakan:
“Sangat jarang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar (untuk melakukan perjalanan) kecuali pada hari Kamis.”
Dalam riwayat lain juga dari Ka’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu:
“Bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk,dan (menang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis.”
(HR.Bukhori)
Semoga kita diberi kemauan dan kemampuan untuk puasa sunnah senin dan kamis karena ittiba' kepada Rasulullah SAW dan semoga kita diberi keberkahan dari amal-amal yang telah dilakukan serta mendapat ampunan Allah .
Wallahu a’lam bish-shawab..
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar