Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa ditanya tentang sebuah ilmu lalu ia menyembunyikannya, niscaya Allah akan mengikat mulutnya dengan tali kekang dari api Neraka pada hari kiamat," (Shahih, HR Abu Dawud [3658], Tirmidzi [2649], Ibnu Majah [261], )
Senin, 24 Maret 2014
Minggu, 23 Maret 2014
Thalhah bin Ubaidillah ra. (Diantara 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga)
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Syahid ketika masih Hidup
Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai. Ibunya bernama Ash-Sha'bah binti Al Hadrami, saudara perempuan Al Ala'. Wanita ini telah menyatakan dirinya sebagai seorang muslimah. Ia seorang pemuda Quraisy yang memilih profesi sebagai saudagar. Meski masih muda, Thalhah punya kelebihan dalam strategi berdagang, ia cerdik dan pintar, hingga dapat mengalahkan pedagang-pedagang lain yang lebih tua.
Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai. Ibunya bernama Ash-Sha'bah binti Al Hadrami, saudara perempuan Al Ala'. Wanita ini telah menyatakan dirinya sebagai seorang muslimah. Ia seorang pemuda Quraisy yang memilih profesi sebagai saudagar. Meski masih muda, Thalhah punya kelebihan dalam strategi berdagang, ia cerdik dan pintar, hingga dapat mengalahkan pedagang-pedagang lain yang lebih tua.
Sa'ad bin Abi Waqqash ra. (diantara 10 Sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga)
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Malam telah larut, ketika seorang pemuda bernama Sa'ad bin Abi Waqqash terbangun dari tidurnya. Baru saja ia bermimpi yang sangat mencemaskan. Ia merasa terbenam dalam kegelapan, kerongkongannya terasa sesak, nafasnya terengah-engah, keringatnya bercucuran, keadaan sekelilingnya gelap-gulita. Dalam kondisi yang demikian dahsyat itu, tiba-tiba dia melihat seberkas cahaya dari langit yang terang-benderang. Maka dalam sekejap,
Sujud Sahwi
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dilakukan orang shalat untuk menambal kekurangsempurnaan shalatnya lantaran terkena lupa. Sebab kelupaan ada tiga; kelebihan, kekurangan dan keraguan.
Kelebihan (tambah) : Jika yang shalat sengaja menambahkan berdiri, duduk, ruku’ atau sujud, batal-lah shalatnya.
Jika ia lupa akan kelebihannya dan baru sadar ketika sudah selesai, maka ia wajib sujud sahwi. Jika sadarnya itu terjadi di tengah-tengah shalat, hendaklah ia kembali ke shalatnya lalu sujud sahwi.
Kelebihan (tambah) : Jika yang shalat sengaja menambahkan berdiri, duduk, ruku’ atau sujud, batal-lah shalatnya.
Jika ia lupa akan kelebihannya dan baru sadar ketika sudah selesai, maka ia wajib sujud sahwi. Jika sadarnya itu terjadi di tengah-tengah shalat, hendaklah ia kembali ke shalatnya lalu sujud sahwi.
Sabtu, 22 Maret 2014
SENI BERDAKWAH DI DUNIA MAYA
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Berdakwah merupakan perkataan yang paling mulia sebagaimana firman-Nya :
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri."
(QS Fushilat: 33)
Dan walhamdulillah dibandingkan di dunia nyata, dakwah di dunia maya mempunyai beberapa kelebihan :
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri."
(QS Fushilat: 33)
Dan walhamdulillah dibandingkan di dunia nyata, dakwah di dunia maya mempunyai beberapa kelebihan :
Rabu, 19 Maret 2014
Hukum dan Kedudukan Hadits Qunut Subuh
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Dalam masalah ibadah, menetapkan suatu amalan bahwa itu adalah disyariatkan (wajib maupun sunnah) terbatas pada adanya dalil dari Al-Qur’an maupun As-sunnah yang shohih menjelaskannya. Kalau tidak ada dalil yang benar maka hal itu tergolong membuat perkara baru dalam agama (bid’ah), yang terlarang dalam syariat Islam sebagaimana dalam hadits Aisyah riwayat Bukhary-Muslim :
Sabtu, 01 Maret 2014
Perkara yang Membatalkan Keislaman
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Salah seorang ulama Ahlus Sunnah dari negeri Yaman, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Washabi, menulis dalam kitab beliau yang ringkas “Al-Qaulul Mufid fi Adillati At-Tauhid,” sepuluh sebab yang menyebabkan batalnya keislaman seseorang. Tidak seperti batalnya jenis-jenis ibadah lain di dalam Islam yang tidak mengeluarkan seseorang dari agama, batalnya keislaman berakibat fatal kepada pelakunya di dunia dan di akhirat.
10 Pembatal Keislaman itu adalah:
10 Pembatal Keislaman itu adalah:
Langganan:
Postingan (Atom)